kadang tulisan mampu menjadi senjata ampuh menyalurkan pikiran. hal yang tidak wajar menjadi hal yang wajar bila diekpresikan dalam blog. pikiran tidak hanya menjadi pikiran saja, melainkan hal nyata yang bisa dinikmati dalam khasanah bacaan.
Rabu, 09 Januari 2013
The Clown
Tidak ada salahnya memahami bahwa ketika hidup bersama-sama dalam suatu extend family seperti yang sedang saya alami sekarang ini, saya lebih banyak memahami wacana tentang pola pengasuhan anak saya kelak. Dulu saya menganggap bahwa adalah bodoh untuk membuat anak-anak itu tertawa, bertingkah hal-hal konyol untuk membuatnya terkekeh geli, sehingga saya selalu menganggap anak-anak bukan hal yang menarik untuk mengeksplore lagi. Cenderung melihat anak-anak adalah suatu hama, dimana saya lebih baik menyingkir untuk tidak terlibat lebih jauh, daripada saya pusing menyiapkan kekonyolan yang justru membuatnya nyaman. Namun melihat kenyataannya sekarang, saya tidak dapat lagi berpikir seperti itu lagi. Kehamilan memang membuat saya semakin tidak bisa berpikir dengan kapasitas independent dan keangkuhan pada ego yang selama ini membuat saya tampak tidak bisa menjadi dewasa. Layaknya Peterpan yang senang sekali untuk terjebak pada diri anak-anak. Begitulah jiwa saya, yang selama ini tidak bisa melepaskan ego menjadi dewasa secara kejiwaan. Mendadak dipaksa untuk melihat dunia tidak hanya berpusat pada diri sendiri, melainkan pada hal-hal kebersamaan yang begitu luas pengertiannya. Memahami kondisi bayi, psikologis suami, mertua dan saudara yang sebelumnya saya hanya punya seorang kakak yang sangat mengerti tentang keegoisan saya. Sedangkan sekarang saya dihadapkan pada suatu kondisi yang kadang diluar pikiran saya untuk melihatnya sebagai pengalaman hidup yang sebelumnya tidak saya alami. Untung suami bukan tipikal orang mengharuskan saya berlaku sebagai istri yang selayaknya normal istri pada umumnya. Saya masih diberi kesempatan untuk mengembangkan diri sebagaimana yang saya mau. Kemungkinan lain adalah bahwa saya memang mempunyai mekanisme pertahanan kewarasan yang luar biasa. Dalam hal ini adalah saya membuat kenyamanan sendiri dalam dunia saya sendiri. Dalam pemikiran yang hanya saya sendiri yang menempati ruang dan waktu yang saya ciptakan sendiri. Menggelikan memang. Namun cara penghiburan saya memang begitu itu. Tinggal di kota yang tertinggal sarana pengetahuannya, harus membuat saya lebih kreatif lagi untuk menghibur diri dan mensiasati kondisi. Betapa saya iri jika kota-kota di Jawa menyelenggarakan books fair, job hunting dan hal menarik bagi saya lainnya. Entahlah, untuk bisa meninggalkan hal-hal menyenangkan di masa lalu, saya masih belum sanggup. Ada pepatah yang menyatakan bahwa jangan memikirkan hari esok, jalani saja. Namun kadang sering dengan bodohnya saya membayangkan tentang betapa ribetnya bila kelak saya telah melahirkan dan merawat anak. Bersikap intergral untuk dengan segera mempersiapkan keperluan anak dan suami. Gile bener, sepertinya kecerdasan saya harus lebih mampu berakrobat pada kondisi tersebut. Kedisiplinan, ketekunan, kerja keras dan ketrampilan lainnya, sebaiknya dipelajari secara singkat dan cepat. Being a good learner ajah deh..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar