Sabtu, 05 Februari 2011

Newlywed

Ketika selesai akad nikah beberapa waktu lalu, yang saya rasakan, hal yang biasa sekali. Ketika saya berharap ada kejutan perasaan yang seperti dirasakan para pengantin laennya, saya tidak mendapatkannya. Semuanya berjalan seperti masa ketika saya pacaran dulu, biasa sekali. Entahlah, ada yang tidak beres sepertinya. Bahkan ketika ada seorang sodara yang mengatakan, "Ini pengantinnya ketawa terus..seneng ya udah nikah?" hi..hi.. padahal sesungguhnya bukan itu yang ada dalam benak saya kala itu. Saya sumringah karena berusaha menutupi kekurangan suami saya yang memang susah sekali untuk tersenyum. Padahal itu baru pertama kalinya saya dan mantan pacar saya menjadi beralih menjadi suami dan istri. Babak baru yang menandai kehidupan seumur hidup saya selanjutnya berawal dari hari itu. Sumpah yang akan selalu menjadi acuan saya mendampingi orang yang sebelumnya hanya menjadi bagian dari orang laen. Sial, menjadi istri yang punya karakter, emang susah. Masalahnya kadang saya belum bisa menaklukkan emosi. Kenapa saya berani menikah dengannya? hi..hi.. absurd sekali jawabannya. Cuma kadang, rasanya sudah mulai aneh ketika jauh dari dirinya. Mungkin inilah, yang disebut pacaran setelah menikah. Sekarang, ketika bangun pagi, saya mengafirmasi diri saya sendiri, untuk menjadikan teman hidup saya, menjadi parter rumah tangga yang baik. Rasanya menyenangkan, ketika saya dan suami melakukan kegiatan rumah tangga bersama-sama. Ketika sekarang misalnya, saya sedang sendirian ditinggal suami bertugas, yaa.. rasanya seperti masa single dulu. Anggap saja, me time. Rasanya yang masih tetep merasa single walo sudah menikah. Yaaa, merasa hal sama. have fun ajah..