Selasa, 17 November 2009

time management

kasus berawal dari rasa cemburu saya (mengadopsi istilah rekan kerja saya) terhadap rekan kerja saya yang laen. Melalui pemahaman rekan kerja saya tersebut, saya dipastikan mengalami kesalahan time management terhadap kerja saya. ketika saya merasa tidak suka dengan perilaku rekan kerja saya yang laen tersebut, yang bisa keluar kantor dengan lebih leluasa. sedangkan saya tidak bisa seperti rekan kerja saya yang laen tersebut, rekan saya beranggapan bahwa hal-hal tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja asal telah melaksanakan pengaturan waktu sebaik mungkin terhadap kegiatan kerjanya. saya menerima analisa tersebut. sehingga sekarang, saya tidak mau ambil pusing ketika rekan kerja saya yang laen tersebut tetap melakukan aktifitasnya untuk tetap keluar kantor seenaknya, misalnya pulang lebih cepat dari ketentuan kantor. saya menyadari sepenuhnya bahwa rekan kerja saya yang laen itu telah melaksanakan kegiatan kerjanya dengan penuh tanggung jawab dan berdedikasi penuh pada tugasnya. saya tahu bahwa rekan kerja saya yang laen tersebut lebih baik dalam mengatur waktu kerja nya.
karena tanpa komplain dari atasannya, rekan kerja saya yang laen tersebut dianggap bisa melakukan tugasnya dengan baik sehingga waktu luangnya masih bisa dimanfaatkan untuk pulang lebih awal atau keluar kantor. hal yang penting, artinya saya tidak perlu iri padanya. boros energi gitu loh
tapi alangkah payahnya ketika dalam forum rapat mingguan di kantor saya, rekan kerja saya yang laen tersebut mengeluhkan tentang radio komunikasi yang memang berdekatan dengan ruangannya, dimana hanya dia yang mau menjadi operator radio komunikasi tersebut. rekan kerja saya yang laen tersebut mengatakan bahwa kenapa hanya dia saja yang mau menjadi operator radio komunikasi sedangkan yang lain nya tidak. dan apakah hal tersebut menjadi tugas nya. halah, jika rekan kerja saya yang laen tersebut telah mengatur waktu kerja dengan baik tentunya tidak akan keberatan menambah tugasnya menjadi operator radio komunikasi. apalah repotnya menambah satu tugas nya lagi dengan asumsi bahwa waktu luangnya cukup banyak. tidak perlu mengeluh, sob.
saya pikir, ketika rekan kerja saya yang laen itu paham bahwa tugas seperti maintenance kantor sudah benar-benar dilaksanakan dengan baik oleh pihak yang berwenang tentunya tidak akan terjadi lagi penambahan tugas bagi orang-orang yang tidak berkepentingan. anggap saja, rekan-rekan yang bersangkutan masih butuh bantuan dari kita sebelum mereka menyadari ketidakprofesionalannya. sehingga mereka berusaha lebih baik lagi dalam menjalani tugas sesuai dengan fungsinya. bahkan termasuk saya, yang selalu mengomel2 hanya karena saya selalu kehabisan film mesin fax. sama kasusnya setiap kali mau mengeprint, tinta selalu habis. hanya dengan kebesaran hati dan rasa kecintaan pada kemanusiaan saja serta sikap toleransi memang menjadi sarana yang paling ampuh untuk menunjukkan bahwa kita merupakan orang-orang yang punya hati nurani yang baik.
bercermin dari kasus tersebut, banyak hal yang bisa direnungkan. saya lebih berharap semoga saya juga menjadi lebih cermat dalam mengatur waktu saya sehingga saya tidak perlu lagi menjadi pencemburu pada waktu luang orang laen. tentu saja, yang paling penting, saya harus berhati-hati lagi dalam bersikap dengan rekan-rekan kerja saya, agar saya tidak menyakiti ataupun merasa sakit hati dengan kesalahan yang seharusnya bisa dihindari.

Sabtu, 14 November 2009

stop piracy

hayo..berpikir pembajakan DVD ato kaset dll, ya. bukan, ini hanya sebuah novel tentang Peterpan. tapi bukan hanya tentang bocah yang tidak pernah dewasa dan terjebak di dunia antah berantah yang tidak pernah akan berubah bernama Neverland. betapa akan sangat menyenangkan ketika ada dalam dunia seperti itu. tidak pusing dengan kenaikn harga sembako, listrik yang byar pet dan yang paling penting tidak terjangkiti global warming.. yg kata mbak Cinta Laura, "global warming is cool". hi..hi.. melainkan betapa otak kita lebih menyukai untuk memvisualisasikan sesuatu daripada mendengar.
tentang pemikiran yang terlanjur terkontaminasi dengan bacaan yang hampir mirip. saya menyukai film Pirate of the Carribean, mulai dari The death men chest, black pearl hingga the end. masalahnya ketika saya sekarang membaca novel pre sekuel Peterpan ini.. saya menggunakan visi pirate of the carribean ini. yang saya kagumi dari indahnya imaji, adalah ketika semua istilah per-bajaklaut-an ini, sepertinya mempunyai konsistensi yang luar biasa dimana kosakata per-bajaklaut-an itu hampir sama. jadi ketika saya mengadopsi hal-hal dalam pirate of the carribean ke peterpan yang notabene hanya berupa novel yang perlu imajinasi untuk mengeksplor cerita, maka hal yang saya dapati adalah pengayaan materi kelautan. ketika saya sudah mulai lupa dengan kelasi, awak kapal dan sebagainya, maka dalam novel ini, saya bisa mengingat kembali. ketika suatu saat saya melihat film pirate of the carribean lagi, dipastikan saya juga akan mengingat seorang peterpan yang bermula dari seorang anak yatim piatu bernama Peter dari suatu daerah kecil di London yang berubah menjadi peterpan berkat serbuk bintang sehingga dia punya kekuatan terbang. naah.. ketika kelak saya bercerita pada orang-orang yang membutuhkan hal ikhwal kenapa peterpan bisa terbang, akhirnya saya punya jawabannya. seperti kasus ketika kenapa superman bisa tebang.. hi..hi.. setidaknya nggak pake harus celingukan ato dengan jawaban ngeles, "ntar ya, ditanyain dulu." hi..hi.. sekarang tinggal mengolah imajinasi saja, artinya ketika imajinasi dikembangkan menjadi hal yang sesuai dengan kenyataan, tentunya akan dapat suatu hal yang logis tentang segala sesuatu yang terjadi. dan saya paling suka hal yang bisa diterima dengan pikiran tanpa mengurangi rasa hormat terhadap kepercayaan kepada Tuhan. karena pada dasarnya Tuhan memberikan akal untuk berpikir. sedangkan imajinasi merupakan perluasan dari makna berpikir. betapa karunia Tuhan sangat indah sekali, bisa berpikir dengan bebas hingga memunculkan hal-hal yang awalnya tidak masuk akal. tetapi dengan keindahan pikir juga, bisa menjadi hal yang masuk akal. thanks, God.

Kamis, 05 November 2009

Would u marry me?

Menghitung hari dan janji seseorang pada saya. mungkin ketika kelak, janji itu terpenuhi, maka saya akan upload cerita bahwa sejak dari hari orang itu hingga terlaksananya janji itu. Ketika dia menyatakan nya, yang ada tubuh saya menjadi gemetar, dingin dan akhirnya menangis. Terharu, pada detik-detik ketika semuanya menjadi normal kembali. proses manusiawi yang tidak terkira akan saya jalani selama ini, dimana suatu saat orang itu memenuhi janjinya justru mungkin saya yang sibuk mempersiapkn segenap jiwa dan raga untuk menjadi kesatuan harmoni baginya. ada rasa yang berbeda ketika seseorang itu menyatakan perasaan itu pada saya. betapa sangat damai dan melegakan. ketika semuanya bermuara pada tanggung jawab, membuat seseorang ini menjadi orang yang berbeda. mungkin alasan logis nya ketika seseorang terikat dalam sebuah lembaga perkawinan. ada korelasi logis yang menurut saya menjadi pijakan awal bagi orang untuk memutuskan hidup menikah, yaitu antara tanggung jawab dan toleransi. ternyata tidak melulu pada kewajiban. memang pembelajaran yang cukup significant, ketika masing-masing ego belum selaras. saya sendiri juga mengalami kesulitan untuk membuat sebuah elemen baru dalam diri saya, sifat keibuan yang entah dulu ada di belahan dunia mana, sekarang tiba2 menjadi wacana indah dalam pikiran saya. tapi baru dalam tahap wacana saja, belum terjadi dalam kondisi real. saya tidak berani membayangkan, apalagi terbiasa kemana-mana sendiri. waduh.. waduh.. yang ada malah semakin membuat saya ketakutan. semoga saja menjelang hari H ketika dia memenuhi janjinya, saya benar2 udah siap lair batin untuk menjadi kesatuan harmoni yang indah bagi keluarga kecil saya kelak.