Sabtu, 18 April 2009

pokoknya nggak mau tau...

mungkin bos-bos saya kadang menilai anak buahnya dengan pemikiran yang lebih. artinya yaa.. anak buahnya mesti harus kudu punya kemampuan lebih dalam mengerjakan tugas yang dibebankan pada personal yang bersangkutan. contohnya rekan kerja saya, bahkan kejadian yang pernah saya alami beberapa waktu lalu. tapi emang yang paling parah adalah yang dialami oleh rekan kerja saya.. kasusnya ketika kapal yang membawa muatan produk ekspor hendak diberangkatkan keluar negeri. bagi saya, yang tidak pernah tahu tentang hal-ikhwal pengapalan, membayangkan saja, tentunya butuh kelengkapan dokumen yang seharusnya dipenuhi lebih dahulu agar kapal tersebut bisa berangkat. memberangkatkan kapal emang tidak semudah memberangkatkan bis, mobil atau sepeda. nah.. si bos bagian pengapalan ini bilang pada rekan kerja saya, "pokoknya nggak mau tau, kapal itu harus berangkat tanggal 15." walah, gubrak.. tentunya sang bos itu berarti telah membuat pemikiran tentang rekan kerja saya yang mempunyai kemampuan lebih dalam menggerakan kapal yang segede gambreng itu.. dengan entengnya, rekan kerja saya menjawab, "klo gitu, saya pulang dulu, mbak. ambil sayap superman saya, mengambil golok untuk siap2 berantem dengan teman2 yang loading yang belum selesai muat." hue..hu..hu.. seru kan.. betapa menyenangkan mempunyai bos yang bisa melihat kemampuan super anak buahnya.. hi..hi. seru kan.. mungkin adakalanya kelak, ketika kita berada di posisi yang mempunyai anak buah, harusnya bisa lebih tau tentang kemampuan dan kapasitas masing2 individu agar bisa melihat kondisi secara lebih baik. tidak asal berkuasa dengan ungkapan, "pokoknya nggak mau tau" itu.. mungkin benar, setiap bos punya kekuasaan untuk bisa mengatakan hal tersebut, namun mungkin bisa lebih mampu mengendalikan semuanya agar dapat terasa nuansa pengertian pada tugas bersama. toh yang akan mendapat cela pertama dari big bos adalah dia duluan sebagai bos dari rekan saya. tp yaa.. tetep aja.. pkoknya nggak mau tau.. hi..hi..

Sabtu, 11 April 2009

Golput

Niatnya sih tidak golput, tapi apa daya, nama saya tidak terdaftar dalam Daftar Pemilu Tetap di lingkungan tempat tinggal saya di Merauke. Jadi akhirnya saya kehilangan hak suara saya.. kemana saya harus mengadu? karena pertama saya datang ke kantor Kelurahan dekat rumah, tidak ada solusi selain tidak mencontreng di TPS (halah klo itu sih semua orang juga tau). Tidak ada tanggapan yang lebih lanjut lagi. dengan entengnya, petugas mengatakan "Tunggu aja pas pemilu presiden.. mungkin bisa nyontreng.." Waks?!!@#@#$@$@#%$%&^&* arrrgggrrrhhh... Mungkin memang tidak perduli dengan kondisi saya yang sedang berusaha mengamalkan semangat nasionalis.. kan tumben saya punya semangat begitu.. siang yang panas saya berusaha mencari informasi keberadaan nama saya hanya demi sebuah pengamalan demokrasi. hasilnya tetap saja.. nihil.. akhirnya saya pulang ke rumah dengan sedih. Disaat banyak orang menyatakan diri golput dengan sengaja, saya malah berusaha untuk tetap memilih. Justru lebih aneh lagi, ketika saya telephon ibu saya, beliau mengabarkan bahwa saya mendapatkan undangan pemilu di rumah saya yang jauhnya 10 jam dari tempat saya sekarang, yang perlu ditempuh dengan naek pesawat, dan yang paling penting, adalah ongkosnya yang sangat mahal demi sebuah pemilu. Akhirnya saya cukup terhibur dengan sms dari beberapa teman yang emang benar-benar golput sejak awal. bukan salah saya untuk tidak ikut dalam pemilu. Sekarang saya jadi paham bagaimana perasaan orang-orang dulu masuk dalam eks tapol atau apapun istilahnya.. sungguh saya menjadi lebih berempati pada orang-orang yang sebenarnya berniat untuk menjadi warga negara yang baik tapi karena terganjal dengan birokrasi yang aneh di Indonesia. Banyak alasan yang membuat mereka menjadi orang yang termarginalkan. Pantas saja kalo mereka lebih punya kehidupan yang lebih baik di luar negeri daripada hidup menderita di negeri sendiri. Karena bisa saja, mereka bisa mengunjungi Indonesia di laen waktu. Sama saja kan.. emang banyak menunjukkan cara mencintai Indonesia. Saya melihat hasil perhitungan suara sementara ini juga menampilkan hal yang berbeda dari pemilu sebelumnya. Tercatat partai Demokrat yang dulu mungkin bukan merupakan partai besar, sekarang sudah terliat bahwa partai tersebut merupakan partai yang patut diperhitungkan. Demikian pula halnya dengan PDIP dan Golkar, disusul PKS dan PAN. Wah, benar-benar hal yang luar dugaan. Semoga saja, caleg yang telah dipilih dalam partai tersebut, mampu mewujudkan kebesaran nama partai dalam hal nyata dalam kehidupan. Tetep, tidak hanya bicara saja. Namun pada cara membangun bangsa agar mampu menjadi lebih baik.

Rabu, 08 April 2009

nyontreng ?

Pemilu emang tidak pernah usang untuk diperbincangkan. Kampanye saja sampai dilaksanakan dengan segala cara. dari mulai alasan pembagian sembako lah, sumbangan, pengobatan masal dan hal2 yang dianggap bisa meraih simpati pemilih. kadang klo saya melihat berita, kok ya ada aja usaha-usaha singkat begitu.. kenapa mereka tidak sejak dulu kala melakukan tindakan begitu, kenapa baru melakukan hal begitu hanya pada saat kampanye saja? banyak hal menarik yang bisa digali. dari mulai struktur kegiatan partai, cara partai meraih suara, penyebaran pengetahuan politik dan segudang hal penting lainnya. sungguh, saya yang kuliah jurusan politik aja.. sampe 4 tahun juga masih bingung dengan what the kind of politics exactly? karena emang kompleks banget. padahal secara harafiah, politik hanyalah sebuah konsep tentang cara bagaimana menguasai. wow... sungguh arti yang menakjubkan.. simple tapi mematikan. Dapat diibaratkan, mencakup hal yang luas sekali. kadang sampai tidak bisa dibayangkan. maka yang namanya menguasai, sungguh merupakan hal yang luas. jadi ya wajar aja, kalo yang namanya haus kekuasaan merupakan hal yang lumrah. sampai terjadi kasus menjadi gila, seperti pilihan Bupati di salah satu kabupaten di Jawa Timur baru-baru ini. sampai lupa ingatan benar. sungguh tragedi yang benar-benar memilukan. terlalu banyak memakan korban. yang paling penting, ketika semua hal yang mengandung amanah itu dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.. wah, mending nggak usah cari kekuasaan jika tidak merasa mampu melaksanakan, atau menerima kekuasaan tapi tetap tidak ada perbaikan sama sekali. mungkin hal yang jarang sekali dipikirkan. karena bagi yang masih percaya dengan adanya kehidupan setelah mati, mending nggak perlu cari perkara dengan yang namanya kekuasaan. tidak mengenakan sama sekali. tugas yang begitu besar. tapi bagi orang-orang yang merasa mampu menjalankan kewajiban sebagai pemimpin yang baik, maka usahakanlah membuat kebaikan yang dapat dirasakan oleh semua pihak. Listrik aja.. masalah paling uzur yang ada di negeri ini, di sebagian wilayah masih saja mengalami pemadaman bergilir. walah, harusnya daerah-daerah itu lah.. yang menjadi sasaran kampanye. rakyat butuh bukti nyata. bukan hanya bagian yang menjadi omong kosong secara massal. rakyat butuh kenyamanan hidup. jadi.. klo besok pemilu, pilih secara seksama dan cermat.

Jumat, 03 April 2009

so unbelievable

sekarang baru terasa, kenapa dulu ada usulan tentang penambahan mata kuliah sosiologi pekerjaan. krn mahzab materialistik sudah mulai dirasakan. jadi uang benar-benar menjadi hal yang penting, dan cara memperolehnya adalah dengan bekerja. gila aja, banyak orang menghalalkan segala cara untuk memperoleh uang. hal ini sih wajar, karena emang uang telah dianggap sebagai penguasa untuk memperoleh keberlangsungan hidup. dulu, banyak teman2 saya yang mengambil judul skripsi tentang strategi keberlangsungan hidup. waktu itu yang diambil sample adalah nelayan di pesisir pantai utara Jawa. sekarang, yang saya hadapi adalah stategi keberlangsungan hidup karena gaji terlambat... bagi yang mungkin gajinya lebih besar dari saya, dan didukung pengeluaran sedikit, pastinya bisa tetep survive karena keterlambatan. Bukan karena perusahaan telat memberi gaji, tetapi karena sistem bank tempat kita tranfer rekening gaji itulah yang sedang bermasalah. waks .. sungguh menyebalkan sekali. apalagi bulan maret sudah termasuk bulan yang panjang. jadi.. ya.. pandai-pandailah kita untuk tetap bertahan hidup secara benar. tidak banyak melakukan pengeluaran hal-hal yang kadang membuat kita semakin miris dengan kehidupan. sungguh pembelajaran yang sangat berarti untuk selalu mengandalkan diri sendiri..karena emang begitulah keadaannya bila berkaitan dengan uang. tidak bisa melakukan hal yang lebih... jadi.. begitu gaji masuk, akan menjadi hal yang luar biasa bagi yang membutuhkan.. seperti saya misalnya.. hi..hi. dengan tagihan yang lumayan membuat pusing jika gaji yang terlambat begini.. walah.. hingga terpaksa melakukan subsidi silang dari berbagai pihak. sungguh.. hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya..tapi tetep aja, semuanya harus dihadapi dengan kelapangan hati.