kadang tulisan mampu menjadi senjata ampuh menyalurkan pikiran. hal yang tidak wajar menjadi hal yang wajar bila diekpresikan dalam blog. pikiran tidak hanya menjadi pikiran saja, melainkan hal nyata yang bisa dinikmati dalam khasanah bacaan.
Sabtu, 11 April 2009
Golput
Niatnya sih tidak golput, tapi apa daya, nama saya tidak terdaftar dalam Daftar Pemilu Tetap di lingkungan tempat tinggal saya di Merauke. Jadi akhirnya saya kehilangan hak suara saya.. kemana saya harus mengadu? karena pertama saya datang ke kantor Kelurahan dekat rumah, tidak ada solusi selain tidak mencontreng di TPS (halah klo itu sih semua orang juga tau). Tidak ada tanggapan yang lebih lanjut lagi. dengan entengnya, petugas mengatakan "Tunggu aja pas pemilu presiden.. mungkin bisa nyontreng.." Waks?!!@#@#$@$@#%$%&^&* arrrgggrrrhhh... Mungkin memang tidak perduli dengan kondisi saya yang sedang berusaha mengamalkan semangat nasionalis.. kan tumben saya punya semangat begitu.. siang yang panas saya berusaha mencari informasi keberadaan nama saya hanya demi sebuah pengamalan demokrasi. hasilnya tetap saja.. nihil.. akhirnya saya pulang ke rumah dengan sedih. Disaat banyak orang menyatakan diri golput dengan sengaja, saya malah berusaha untuk tetap memilih. Justru lebih aneh lagi, ketika saya telephon ibu saya, beliau mengabarkan bahwa saya mendapatkan undangan pemilu di rumah saya yang jauhnya 10 jam dari tempat saya sekarang, yang perlu ditempuh dengan naek pesawat, dan yang paling penting, adalah ongkosnya yang sangat mahal demi sebuah pemilu. Akhirnya saya cukup terhibur dengan sms dari beberapa teman yang emang benar-benar golput sejak awal. bukan salah saya untuk tidak ikut dalam pemilu. Sekarang saya jadi paham bagaimana perasaan orang-orang dulu masuk dalam eks tapol atau apapun istilahnya.. sungguh saya menjadi lebih berempati pada orang-orang yang sebenarnya berniat untuk menjadi warga negara yang baik tapi karena terganjal dengan birokrasi yang aneh di Indonesia. Banyak alasan yang membuat mereka menjadi orang yang termarginalkan. Pantas saja kalo mereka lebih punya kehidupan yang lebih baik di luar negeri daripada hidup menderita di negeri sendiri. Karena bisa saja, mereka bisa mengunjungi Indonesia di laen waktu. Sama saja kan.. emang banyak menunjukkan cara mencintai Indonesia. Saya melihat hasil perhitungan suara sementara ini juga menampilkan hal yang berbeda dari pemilu sebelumnya. Tercatat partai Demokrat yang dulu mungkin bukan merupakan partai besar, sekarang sudah terliat bahwa partai tersebut merupakan partai yang patut diperhitungkan. Demikian pula halnya dengan PDIP dan Golkar, disusul PKS dan PAN. Wah, benar-benar hal yang luar dugaan. Semoga saja, caleg yang telah dipilih dalam partai tersebut, mampu mewujudkan kebesaran nama partai dalam hal nyata dalam kehidupan. Tetep, tidak hanya bicara saja. Namun pada cara membangun bangsa agar mampu menjadi lebih baik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar