Rabu, 26 November 2008

Suicide

Apakah memang benar, bunuh diri menjadi jalan yg baik untuk keluar dari semua persoalan? karena beberapa kurun waktu ini, marak diberitakan peristiwa bunuh diri. menurut pendapat saya, sepertinya bunuh diri justru akan menimbulkan permasalahan. misalnya setelah bunuh diri, akan memunculkan mitos di lingkungan sekitarnya. Jika saya dihadapkan pada orang yang akan bunuh diri, lebih baik saya persilahkan saja. Krn saya selalu beranggapan orang bunuh diri hanya orang-orang pengecut, yg tidak punya rencana dalam hidup. padahal hidup ini akan lebih berwarna jika kita menemui kejutan-kejutan. misalnya ditinggal selingkuh, terbelit hutang, sakit yg berkepanjangan. itu semua melatih kita untuk lebih bersabar. bagi yg tidak percaya pada kehidupan setelah mati, maka kondisi status quo itu lah yg menunjukkan seberapa kuat mental kita terhadap beban kehidupan.
Dari jaman Emille Durkheim sampai dengan minggu yang lalu, kejadian seperti itu emang masih menjadi trend sebagai cara untuk mempercepat hilangnya nyawa. salut juga bagi para suiciders.. (lha bingung mo nyebut gimana..) yang berani mati dg segala resiko yang bakal dihadapi. misalnya aja.. bakal ketemu malaikat yang bakal dg senang hati menanyai amalan kita semasa hidup di dunia. mending klo malaikatnya cakep, bisa dikibulin, bisa di-eyel-in, bisa disuap, apalagi diajak kencan.. lha namanya jg malaikat.. mana bisa dibegitukan.. mending berbuat amal sebanyak2 nya dulu di dunia ini sebelum memutuskan untuk bunuh diri. bagi yang tidak percaya dg kehidupan setelah mati, lebih baik buat kebaikan di dunia.. supaya meninggalkan kesan baik pada masyarakat yang ditinggalkan. lumayan kan.. setidaknya diberitakan "orang yg bunuh diri tersebut semasa hidupnya melakukan kegiatan amal dan kegiatan sosial kemanusiaan. sangat disayangkan bila orang ini bunuh diri" bandingkn dengan "semasa hidupnya, orang yang bunuh diri memang mempunyai kecenderungan hidup apatis, tidak punya teman, mengalami depresi atau tekanan mental lainnya. wajar bila dia mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri"
jadi silakan pilih sendiri.. pemberitaan mana yg sesuai dengan kepribadian kita saat ini.

Senin, 24 November 2008

hanya sekadar curhat

Tidak berlebihan kalau ada anggapan yang mengatakan: sahabat yang terbaik sesungguhnya adalah kekasih yang terbaik. Kalau yang namanya pacar atau pasangan biasanya datang dengan segala tuntutan, seorang sahabat membebaskan kita melalui penerimaannya yang tanpa syarat. Kalau kita biasanya setengah mati berusaha menampilkan hanya yang terbaik bagi pacar atau pasangan, bersama seorang sahabat kita bisa menampilkan diri kita apa adanya tanpa usaha macam-macam. Sangat beruntung jika kita mampu menemukan seorang figur yang bisa kita cintai sebagai kekasih sekaligus kita akrabi layaknya seorang sahabat. Namun lebih beruntung lagi jika kita mampu menghadirkan diri kita sebagai sahabat sejati bagi siapa pun. Menerima mereka, yang kita cintai, secara apa adanya. Tanpa niat untuk mengubah, menghakimi, dan mengingkari mereka. Siapa tahu, keberuntungan ternyata itu bukan jatah segelintir manusia terpilih saja. Siapa tahu, keberuntungan itu juga milik kita, andai kita mau mengupayakannya. Memulai dari diri kita sendiri, untuk menjadi kekasih sekaligus sahabat terbaik bagi mereka yang kita cinta.With or without you knowing it, it just grows. Right in front of you. Sahabat sendiri menjadi tambatan hati. Bisa juga karena kompensasi, tidak berhasil jadi kekasih, akhirnya harus puas jadi sahabat. Apakah dia pernah tahu? Apakah kamu ingin dia tahu? Dan ketika dia curhat soal kehidupan cintanya – yang sayangnya tidak melibatkan kamu – tidakkah kamu ingin berteriak “Woi! Saya di sini! Kok nggak nyadar2 sih?”
masalahnya.. emang dasarnya dia agak blo'on sih untuk urusan yg kayak begituan... huu.. ato emg pura2 nggak nyadar.. bilang i love u dari jaman abunawas gitu.. tetep aja ditolak.. walah..

Sabtu, 15 November 2008

Akrobat bahasa

Cukup menggelitik juga. Pendapat para pakar sastra, (mungkin menurut saya.. orang-orang tua yang sudah lebih dulu paham terhadap dunia bahasa) mengemukakan pendapat tentang orang-orang muda (mungkin seperti saya) yang punya kecenderungan mencampurkan bahasa yang biasanya justru membuat makna kalimat semakin kabur. yaa.. mungkin itu akibat dari konsekuensi pergaulan anak muda sekarang yang lebih suka menggunakan bahasa yang simple tanpa harus susah mencari padanan kata dalam kosakata bahasa indonesia (haaallah, ribet banget sih) yaa.. tuh liat aja..

Jumat, 14 November 2008

at the office

Kondisi perusahaan yang tidak menentu belakangan ini, membuat orang-orang di kantor semakin menjadi aneh. Mulai dari yang sibuk mencari kerjaan baru, berusaha bertahan dan tetap menjalankan aktivitas hingga mendekati bos untuk memantapkan jejaring di kantor. Krisis global yang tidak hanya melanda perusahaan kelas dunia saja. Tetapi juga pada perusahaan kecil seperti perusahaan tempat saya bekerja ini. kondisi seperti ini lah yang kadang justru semakin dimana bisa melihat karakter sesungguhnya dari masing-masing individu. ketahanan terhadap tingkat stres bisa dilihat dari perilaku. Cukup lucu juga bisa berinteraksi untuk tetap tertawa pada keadaan yg tidak menentu ini. Para pimpinan yang semakin tidak memperlihatkan diri di kantor. Mungkin gejala yg setiap orang bisa membaca bahwa perusahaan sedang dalam kondisi tidak sehat. Saatnya mencari peluang dan harapan baru. Berdoa ada hal yang lebih baik.

Senin, 10 November 2008

just get married

menikah.. menjadi impian semua orang.. sekarang permasalahannya.. bagaimana jika kehidupan ini lebih menyenangkan bila dinikmati sendiri? cukup menyenangkan kok.. melihat semua mantan pacar saya semua telah menikah.. lega aja.. senang.. bener-bener plong.. mungkin mereka juga.. mencoba sesuatu yg baru.. hidup bersama tidak dengan saya. yg mungkin bagi saya masih tetap berupa angan-angan semata.. karena emang belum ada calon yg pas untuk mendampingi hidup saya.. jika pacar.. saya punya.. tp untuk dijadikan suami.. mungkin masih harus melihat lebih dalam lagi ttg bagaimana mengawali hidup.. untuk mantan pacar yg terakhir saja, saya masih harus mengobati luka..gimana saya mau menikah? oya.. semuanya untungnya sudah berakhir kemarin.. dg luka dan tangis, saya melihat mereka bersanding di pelaminan.. sungguh.. hari ini, saya menghapus semua ingatan ttg nya.. email.. semua nomor hp, bhkan hp dia, saya akan lakukan apapun utk membuang ingatan saya tentangnya.. alhamdulillah.. dg begitu..cukup sanggup melihat foto itu sekali lagi.. dg perasaan ikhlas..