Senin, 25 Februari 2013

Setiap Tempat Punya Cerita [Arifah Erlisdyanah]

Judul : Pantai Nusakambangan, Kabupaten Cilacap
Niatnya memang penelitian dengan 3 dosen dan 2 orang teman baru. Sekitar tahun 2005 yang lalu. Selama waktu satu setengah minggu di tempat penelitian, yang kebetulan kita mengambil tempat di Kabupaten Cilacap, tentunya kurang afdol jikalau tidak berkunjung ke Nusakambangan yang terletak di selatan Kabupaten Cilacap. Akhirnya pada waktu luang, disela tugas melakukan penelitian tersebut kami berencana mengunjungi Nusakambangan. Dari pelabuhan Cilacap, kita menaiki kapal Ferry selama 15 menit. Sebagai tempat yang terkenal sebagai penjara bagi orang-orang yang telah melakukan kejahatan kelas berat. Lembaga pemasyarakatan yang terkenal sebagai tempat high security di Indonesia. Pada waktu itu, kami dipandu untuk berkeliling pulau selama 4 jam. Oleh pemandu dijelaskan tentang macam-macam rumah tahanan yang terdapat di Nusakambangan. Misalnya rutan batu, rutan kembang kuning dan beberapa lagi yang saya lupa namanya. Pada waktu itu, penghuninya masih terdapat Tommy Suharto, Amrozi dan penjahat terkenal lainnya. Nusakambangan yang memang disetting sebagai tempat lembaga pemasyarakatan, memang sekilas tampak menyeramkan. Suasana yang lenggang, hutan dan tanaman yang rimbun masih mendominasi sekitar daerah tersebut. Belum lagi, rumah penduduk yang tampak jarang, sering terasa lebih sepi. Mungkin dimaksudkan agar para tahanan lebih merasa terasing dengan dunia luar. Pemandu mengajak kami ke Gua Ratu. Goa ini panjangnya sekitar 4,5 km dan berujung di pantai selatan, untuk menelusuri goa ini ga bisa sembarangan karena pada kedalaman lebih dari 100 m karena akan membutuhkan tabung oksigen, katanya baru sedikit orang yang mampu menelusuri goa ini sampai ke ujung. Banyak penjual yang menjajakan kerajinan yang terbuat dari batu akik. Ternyata penjual tersebut, beberapa diantaranya merupakan mantan napi Nusakambangan. Mungkin ketika bebas, mereka tidak mempunyai tempat untuk kembali sehingga mereka memutuskan untuk tetap berada di Nusakambangan dan mencari nafkah dengan berjualan. Setelah beberapa saat berada di Gua Ratu. Kemudian pemandu mengajak kami ke pantai Nusakambangan. Di tempat inilah, saya merasakan keindahan yang luar biasa. Deburan ombak yang begitu kencang, dikombinasikan dengan batu karang yang kukuh berdiri, khas karakter Pantai Selatan Jawa, merupakan hal yang indah yang dipaparkan oleh Nusakambangan. Tampak dilatarbelakang kami, dibuat sebuah monumen yang berbentuk pisau komando Kopassus. Disampaikan oleh pemandu, bahwa monumen pisau komando tersebut dibuat karena di area tersebut memang sering digunakan oleh pasukan Kopassus untuk berlatih. Ingin rasanya bermain air disitu, namun karena dilarang oleh ibu dosen akhirnya yang kami lakukan hanyanya berjalan sejenak menyusuri pantai dan berfoto disela karang. Bentuk batu karang yang indah, pantai pasir putih dan riak air kecil yang menghempas pantai, merupakan hal indah yang saya temui. Berasa seperti berada pada gambar National Geographic. Tentunya bagi saya baru saja bergabung, memanfaatkan moment tersebut untuk mengakrabkan diri dengan 2 rekan baru saya tadi. Hingga sekarang ini, pertemanan saya dengan salah satu rekan penelitian saya masih terjalin baik. Sungguh menyenangkan sekali. Setelah beberapa saat beristirahat, kita kembali ke Pelabuhan Nusakambangan. Kembali menaiki kapal ferry untuk berlayar menuju Pelabuhan Cilacap. Meninggalkan pantai Nusakambangan yang akan selalu saya kenang sebagai tempat indah.
# Cerita ini diikutsertakan pada Setiap Tempat Punya Cerita

Sabtu, 09 Februari 2013

COMMITMENT

Emang yang namanya disiplin itu, susahnya minta ampun. Bertambahnya tanggung jawab dan rendahnya motivasi, kadang membuat saya harus memaksa diri saya sendiri agar tetap bisa melaksanakan kegiatan tersebut. Yaitu merawat anak. Sesuatu yang dulu tidak pernah saya bayangkan, akhirnya sekarang ini saya mengalaminya sendiri. Penuh dengan hiruk pikuk yang seringkali membuat saya stress. Mungkin terlalu lama single sehingga jiwa saya yang masih seenaknya ini belum bisa sepenuhnya berganti peran sebagaimana mestinya. Masih belum bisa merasakan tanggung jawab dan tetap mengagungkan egoisme. Parah sekali. Saya mencintai anak saya. Cuma sekarang ini, saya masih terlalu mencintai diri saya sendiri. Saya berusaha untuk mengubah mind set tersebut dalam benak saya. Memang butuh waktu. Menghancurkan kemalasan pada diri saya sendiri, itu menjadi pe-er terbesar saya saat ini. Setelah melalui berbagai tantangan, akhirnya saya merasa bahwa cara menghilangkan malas dan mengantuk adalah dengan tetap bergerak. Cara tersebut cukup manjur. Efek sampingnya, badan saya mudah lelah. Karena sebenarnya saya memang belum boleh melakukan aktifitas yang berlebihan. Namun sepertinya cara yang mampu membuat saya tetap terjaga untuk bisa merawat anak. Karena pada saatnya nanti, saya harus mampu melakukan semuanya sendiri. Mengurus rumah, bayi dan suami. Sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya untuk saya alami sekarang. Cukup shock jg, jet lag atau apapun namanya. Membawa banyak perubahan kejiwaan. Namun sepertinya, memang harus dijalani. Artinya segala sesuatu akan ada awalnya. Seperti waktu saya lulus kuliah dulu. Pertama membuat surat lamaran kerja, tes kerja dan seterusnya. Kerja tidak enak untuk pertama kali. Sungguh merasa bukan bidang saya. Akhirnya, melamar pekerjaan yang sebenarnya sampai sekarang masih saya sesali untuk tidak menindaklanjutinya. Padahal mungkin sesungguhnya, itulah passion saya yang sesungguhnya. Karena saya senang sekali dengan kesempurnaan. Tapi sudahlah. Untuk apa menyesali masa lalu, bukankah itu hanya sebagai acuan untuk masa depan. Yang jelas sekarang adalah bagaimana berkomitmen secara sungguh-sungguh pada kehidupan. Ketika orang bilang life begin at 30, atau 40, sepertinya yaa.. bagi saya, life begin at having responsibility. Apapun itu bentuknya. Entah itu pekerjaan kantor, pekerjaan rumah tangga ataupun seperti yang saya alami sekarang, mempunyai anak. Pokoknya memang hal-hal yang membutuhkan perhatian dan keseriusan tingkat tinggi. Saya mungkin memang berusaha untuk selalu serius terhadap apapun yang saya lakukan. Semoga ajah bisa yaa..