Rabu, 20 Oktober 2010

Living Single Part 2

Resiko kembali ke kota kecil dimana semua orang tahu tentang kegiatan dari masing-masing individu membuat orang semakin dengan kejam memasuki ranah privat. Padahal yang terjadi tidaklah seperti yang diduga oleh orang-orang tua yang sok dengan aturan-aturan aneh itu. Cukup merepotkan juga, ketika banyak pendapat tersebut didengarkan. Karena pada kenyataannya, pendapat mereka justru bertolak belakang dengan hal-hal yang dituduhkan. Mungkin kejadiannya hampir mirip dengan gosip yang melanda para artis sekarang ini, ketika infotainment dengan kejam juga memberikan pendapat nya yang mungkin memberitakan hal yang tidak benar. Sungguh mengerikan. Semoga saja ketika sekarang saya menghadapi hal-hal begitu, saya bisa cukup dewasa untuk menyikapinya. Karena inilah sesungguhnya hidup dalam kejamnya masyarakat. Seperti bagi penulis, toko buku adalah taman bermain yang sangat kejam. Sekarang, saya pun sedang menghadapi kejamnya masyarakat. Society yang selama hampir 5 tahun menjadi kajian kuliah saya, kini benar-benar saya hadapi kekejamannya. Ketika dulu, hanya berkutat pada bagaimana cara mensiasati tradisi yang cukup merepotkan. Sungguh, karena pada kenyataannya tidak seperti yang dituduhkan. Ya sudahlah, mungkin memang tidak perlu didengarkan. Kalaupun mendengar, pura-pura saja tidak mendengar. Hidup kita toh tidak bergantung dari omongoan orang. Urus hidup masing-masing saja sudah susah, gimana masih bisa mengurus hidup orang lain ya?

Sabtu, 09 Oktober 2010

VACATION

Ketika perasaan kosong itu mulai tidak jelas menggerogoti jiwa yang sedang lelah, yang dibutuhkan adalah istirahat. Masa rehat untuk meluruskan niat dalam menjalani kehidupan. Pekerjaan yang biasanya tidak menjadi hal yang tidak dirindukan, ketika selesai rehat akan menjadi hal yang menyenangkan. Hidup akan menjadi semakin bergairah dengan tantangan. Selesai pengalihan dari rutinitas yang membosankan. Rasanya menyenangkan bahwa segala hal yang biasanya menjadi bermakna kembali. Hal yang indah bertemu dengan serangkaian peristiwa hiruk pikuk yang tidak jelas kapan akan berakhir baik. Bagaimana mungkin sanggup untuk meninggalkan hal yang menyenangkan seperti itu? Tak akan sanggup untuk menggantikan hal yang indah itu. Melepaskannya mungkin menjadi pilihan terakhir. Liburan bisa dalam beberapa hal, yang jelas melakukan semua hobi yang tidak sempat dikerjakan adalah hal yang menyenangkan. Mendengarkan suara-suara positif yang menebarkan semangat dalam menjalani hidup. Memutuskan hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Senyum itu selesai rehat, muncul dalam ketulusan. Rasanya lega. Bersiap menghadapi hari yang semakin tidak jelas. Merindukan hal yang biasanya menjadi hal dibenci. Entahlah, darimana semangat itu muncul kembali setelah semua hal yang dilalui. Beban hidup tidak akan pernah usai. Selalu ada untuk membuat segalanya disyukuri pada kapasitasnya. Menentukan hal yang wajar. Semua kadang tidak akan menjadi hal baik, kecuali ditempatkan pada hal yang baik. Kita sendiri yang membuat keputusan mana yang menyenangkan. Kondisi yang buruk pun, dapat menjadi hal yang menyenangkan selama pikiran kita sehat. Semoga saja bisa tertahan waras.