kadang tulisan mampu menjadi senjata ampuh menyalurkan pikiran. hal yang tidak wajar menjadi hal yang wajar bila diekpresikan dalam blog. pikiran tidak hanya menjadi pikiran saja, melainkan hal nyata yang bisa dinikmati dalam khasanah bacaan.
Rabu, 20 Oktober 2010
Living Single Part 2
Resiko kembali ke kota kecil dimana semua orang tahu tentang kegiatan dari masing-masing individu membuat orang semakin dengan kejam memasuki ranah privat. Padahal yang terjadi tidaklah seperti yang diduga oleh orang-orang tua yang sok dengan aturan-aturan aneh itu. Cukup merepotkan juga, ketika banyak pendapat tersebut didengarkan. Karena pada kenyataannya, pendapat mereka justru bertolak belakang dengan hal-hal yang dituduhkan. Mungkin kejadiannya hampir mirip dengan gosip yang melanda para artis sekarang ini, ketika infotainment dengan kejam juga memberikan pendapat nya yang mungkin memberitakan hal yang tidak benar. Sungguh mengerikan. Semoga saja ketika sekarang saya menghadapi hal-hal begitu, saya bisa cukup dewasa untuk menyikapinya. Karena inilah sesungguhnya hidup dalam kejamnya masyarakat. Seperti bagi penulis, toko buku adalah taman bermain yang sangat kejam. Sekarang, saya pun sedang menghadapi kejamnya masyarakat. Society yang selama hampir 5 tahun menjadi kajian kuliah saya, kini benar-benar saya hadapi kekejamannya. Ketika dulu, hanya berkutat pada bagaimana cara mensiasati tradisi yang cukup merepotkan. Sungguh, karena pada kenyataannya tidak seperti yang dituduhkan. Ya sudahlah, mungkin memang tidak perlu didengarkan. Kalaupun mendengar, pura-pura saja tidak mendengar. Hidup kita toh tidak bergantung dari omongoan orang. Urus hidup masing-masing saja sudah susah, gimana masih bisa mengurus hidup orang lain ya?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar