kadang tulisan mampu menjadi senjata ampuh menyalurkan pikiran. hal yang tidak wajar menjadi hal yang wajar bila diekpresikan dalam blog. pikiran tidak hanya menjadi pikiran saja, melainkan hal nyata yang bisa dinikmati dalam khasanah bacaan.
Kamis, 05 November 2009
Would u marry me?
Menghitung hari dan janji seseorang pada saya. mungkin ketika kelak, janji itu terpenuhi, maka saya akan upload cerita bahwa sejak dari hari orang itu hingga terlaksananya janji itu. Ketika dia menyatakan nya, yang ada tubuh saya menjadi gemetar, dingin dan akhirnya menangis. Terharu, pada detik-detik ketika semuanya menjadi normal kembali. proses manusiawi yang tidak terkira akan saya jalani selama ini, dimana suatu saat orang itu memenuhi janjinya justru mungkin saya yang sibuk mempersiapkn segenap jiwa dan raga untuk menjadi kesatuan harmoni baginya. ada rasa yang berbeda ketika seseorang itu menyatakan perasaan itu pada saya. betapa sangat damai dan melegakan. ketika semuanya bermuara pada tanggung jawab, membuat seseorang ini menjadi orang yang berbeda. mungkin alasan logis nya ketika seseorang terikat dalam sebuah lembaga perkawinan. ada korelasi logis yang menurut saya menjadi pijakan awal bagi orang untuk memutuskan hidup menikah, yaitu antara tanggung jawab dan toleransi. ternyata tidak melulu pada kewajiban. memang pembelajaran yang cukup significant, ketika masing-masing ego belum selaras. saya sendiri juga mengalami kesulitan untuk membuat sebuah elemen baru dalam diri saya, sifat keibuan yang entah dulu ada di belahan dunia mana, sekarang tiba2 menjadi wacana indah dalam pikiran saya. tapi baru dalam tahap wacana saja, belum terjadi dalam kondisi real. saya tidak berani membayangkan, apalagi terbiasa kemana-mana sendiri. waduh.. waduh.. yang ada malah semakin membuat saya ketakutan. semoga saja menjelang hari H ketika dia memenuhi janjinya, saya benar2 udah siap lair batin untuk menjadi kesatuan harmoni yang indah bagi keluarga kecil saya kelak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar