
Terakhir saya melihat burung-burung yang berkelompok terbang di langit senja. Mungkin sekitar 100 ekor lebih yang saya liat di kota kelahiran saya, sekitar akhir tahun 80-an, di Jawa. Saya mengingatnya dengan jelas, ketika saya masih umur 8 tahun tersebut ditunjukkan oleh ayah saya. Romantisme masa lalu yang setelah berlalunya waktu, kemudian saya melupakannya. Polusi yang semakin meningkat, ataupun perburuan burung-burung, mungkin membuat burung-burung itu tak lagi bisa terbang secara berkelompok pada sore hari. Selain itu, semakin saya sibuk dengan kegiatan sekolah, hingga bekerja sekarang ini. Saya sepertinya lupa dengan keindahan sore hari. Apalagi sekarang, rutinitas yang membosankan. Pulang bekerja saja, justru saat hari selesai gelap. Melihat matahari pagi dan petang saja, sudah lupa bagaimana bentuknya. Jiwa saya kembali terkenang pada peristiwa masa kecil indah itu, *thank’s to God. Give me fabulous childhood. Hingga suatu saat, saya melihat burung-burung itu kembali, ditempat saya bekerja sekarang. Nun jauh di ujung timur Indonesia. Jauh dari tempat kelahiran saya di Jawa. Ketika manusia, hutan dan laut masih saling bersahabat. Saya kembali menemukan burung yang terbang berkelompok tersebut. Betapa hal yang cukup mengharukan bagi saya. Mungkin bagi masyarakat disini, hal tersebut merupakan hal yang biasa saja. Bahkan kecenderungannya tidak begitu peduli. Karena memang hal tersebut bukan yang menarik untuk diliat. Sungguh mengesankan..
*courtesy by Yanthi Hotriana, burung di pantai kumbe, Merauke, Papua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar