Sebenarnya saya sudah lupa dengan teman saya ini. Hanya sekilas ingatan yang membuat saya agak mampu memdeskripsikan bagaimana bentuk wajah nya dulu, ketika kita masih bersama duduk di bangku SMP. Kebetulan teman saya ini, sekarang berprofesi sebagai penyanyi yang sedang merambah dunia hiburan. Mungkin sebagai anak band yang sekarang identik dengan kehidupan yang glamor, mungkin gaya hidupnya pun juga ikut berubah. Setelah sekian puluh tahun berpisah, tiba-tiba saya dan dirinya dipertemukan lagi dalam jejaring social yang cukup terkenal saat ini, Facebook. Berawal dari hobi saya yang senang mencermati status orang lain yang ada dalam pertemanan saya, saya menyadari ada hal yang tidak beres antara, dirinya, dan kedua teman saya yang lain. Kebetulan, saya pun mengenali rekan-rekan saya yang lain tersebut. Gila, dunia memang begitu sempitnya. Hubungan yang benar-benar tidak banyak berubah ketika pada masa itu. Dari jaman SMP yang berkisar dari tahun 90an hingga di abad 21 ini, tidak banyak merubah cerita hidup mereka. Padahal jika dirunut, terlalu banyak hal yang dilewatkan demi teman artis saya itu. Sungguh, hal yang bagi saya merupakan hal yang sia-sia. Banyak impian lain yang bisa diraih untuk lebih baik diusahakan, daripada hanya memperebutkan hal yang remeh. Hanya urusan cowok.
Masih banyak hal yang bisa dilakukan buat Negara ini. Tapi mungkin idealisme yang berbeda dengan sikap sok peduli saya tersebut. Kebetulan lagi, teman artis saya tersebut, menjadi pengisi soundtrack sebuah film buatan sutradara kondang. Beberapa waktu ini, saya kebetulan menonton film tersebut. Video klip yang teman artis saya ini pun muncul pada film tersebut. Awal saya menonton film tersebut, bukan karena cerita dari film melainkan ingin melihat performa dari teman artis saya itu, yang membuat dua orang gadis antri memperebutkan cinta dari sang arjuna. Saya memang tidak berhak sama sekali untuk ikut campur dalam urusan pribadi mereka. Toh mereka juga tidak memerlukan pendapat saya untuk melanjutkan keputusan-keputusan hidup mereka. Bahkan mereka tidak akan perduli, bahwa saya cukup perhatian dengan kisah cinta mereka yang unik. Kadang ketika saya iseng mencermati status di FB, saya cenderung bercerita pada sahabat-sahabat saya yang lain, tentang betapa hidup tidak akan berkembang ketika kita tidak melangkahkan kaki keluar pada daerah kenyaman kita sendiri. Berani menghadapi hal-hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Itulah sesungguhnya hidup.
Mungkin teman saya yang satu ini, menyadari bahwa tindakannya untuk menunggu sang arjuna yang menurut saya juga masih bermain-main dengan hidupnya sendiri, merupakan perjuangan yang layak mendapatkan penghargaan. Sedangkan rekan wanita yang terkalahkan, sampai dengan saat ini masih belum memberikan tanggapan apa-apa. Cukup tragis juga hidup teman SMP saya ini. Semoga saja, dia tabah dalam menjalani hidupnya. Kehilangan segalanya, cinta dan pria yang dicintainya pun berpaling pada orang lain. Tidak banyak orang bisa dengan cerdas bisa menyikapi hal-hal tersebut. Bahkan ketika saya sendiri yang mengalaminya, belum tentu juga sekuat teman saya ini. Cukup salut teman. Lanjutkan hidup dengan lebih baik lagi. Kamu layak dapat pria yang lebih baik dari teman kita itu, sungguh, tentunya banyak hikmah yang bakal diperoleh dari peristiwa ini. Balasan yang akan diterima bagi orang yang bertawakal tentunya akan lebih indah. Semangat ya, pren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar