Sabtu, 26 Desember 2009

Dear God, i'm tired

kasusnya hanya berawal dari rasa sepi ketika hari libur. hal yang rutin terjadi ketika sedang libur panjang di kota yang minim hiburan. betapa susahnya bertahan waras, dalam kota kecil yang tidak bisa mengerti jiwa orang-orang kesepian dalam kelelahan dunia kerja selama senin hingga sabtu. bagi saya yang kemarin melewatkan seharian di rumah (baca : kost) yang ada tetep, mati gaya. semua pekerjaan rumah rutin, sudah selesai, mulai dari mencuci, setrika, mandi. ya ampun.. membunuh waktu hingga rasa kantuk itu tiba..betapa lambat rasanya waktu. tidak seperti ketika ada di kantor, yang tidak terasa dengan kerjaan deadline. mungkin berinteraksi dengan orang-orang yang sama-sama mencoba bertahan waras, dengan konsekuensi bahwa tidak selamanya mereka bisa sejalan dengan kita. tentunya mereka punya kesibukan masing-masing. seperti yang saya lakukan sekarang ini, malah tetep saja ke kantor. menyelesaikan beberapa tugas ringan. sedangkan ketika ada teman yang menyarankan untuk cuti cuma sehari, waduuuh.. saya akan sangat kebingungn mau ngapain di rumah. Membaca buku, sudah saya lakukan, kegiatan menulis.. hanya bisa dilakukan di kantor karena keterbatasan fasilitas. yaa.. akhirnya hiburan saya sekarang adalah maen di kantor. namun maen di kantor dan kerja, sangat berbeda sekali kejiwaannya. saya lebih suka mendapati rasa senang ini ketika bekerja, artinya jiwa untuk tetap fun di tempat kerja. semuanya bisa diatur kok. asal ada komitmen dan displin. entahlah, kelak ketika saya punya anak, tentunya akan berbeda lagi kondisi kejiwaan saya. lebih senang menghabiskan waktu di rumah, karena sudah teman nya. sekarang ketika single begini, yang ada yaaa.. bener-bener bosan banget..

Tidak ada komentar: