Senin, 23 Maret 2009

Ilmu adalah

Banyak alasan yang membuat orang melanjutkan kuliah ke tingkat yang lebih tinggi. misalnya dari S1 ke S2 dan seterusnya. hal-hal umum, misalnya belum kebagian kerja, tuntutan profesi, gengsi dan sebagainya. hal yang selama ini saya tahu, adalah bahan kajian yang diminati merupakan kualifikasi yang benar-benar dibutuhkan untuk menunjang suatu disiplin ilmu. misalnya seperti dosen saya yang mengambil jurusan Sosiologi maka kuliah yang diambil sosiologi juga. mereka dengan sungguh-sungguh belajar untuk mempelajari bidang keilmuannya. berkutat dengan buku, bahan ajar dan observasi yang berkaitan dengan studi. saya salut jika mereka benar-benar mendalami hal yang dulu tidak sepenuhnya mengerti, akhirnya setelah selesai kuliah, banyak ilmu yang disampaikan pada anak didiknya. Pilihan perguruan yang dimasuki juga merupakan perguruan yang bereputasi seperti UI, UGM, atau perguruan tinggi di Luarnegeri. Prancis, Inggris, Aussie, Amerika dan sebangsanya. Sungguh merupakan kerja keras yang membuat indah sebuah ilmu pengetahuan. Namun, kasus yang terjadi sekarang adalah ketika seorang mahasiswa S2 yang benar-benar tidak menghayati perannya sebagai mahasiswa. sangat menyedihkan ketika mahasiswa ini tidak menikmati begadang dalam mencari ide untuk menentukan judul bahasan membuat Paper. kebingungan mencari kata dalam kamus saat mendapat tugas menerjemahkan literatur bahasa inggris. sibuk mencari kata-kata yang pas untuk menghubungkan kalimat agar bisa tampak relevan, dan masih banyak hal indah lainnya. kadang hal-hal itulah yang membuat perbedaan ketika mereka yang mengerjakan tugas dan yang tidak mengerjakan tugas adalah kondisi kejiwaan yang tidak pernah akan dirasakan oleh seseorang yang belum pernah bertanggungjawab dengan ilmu pengetahuan. tidak pernah merasakan manfaat dari pengetahuan. sungguh ironis. jika saja banyak orang yang paham dengan kenikmatan pengetahuan. maka tentunya tidak akan ada kasus gelar palsu ato ijazah palsu.

Tidak ada komentar: