Kamis, 24 Oktober 2013

ESIO TROT (Aruk-aruk)



Binatang yang sebenarnya tokoh utama dalam buku cerita ini, bahkan tidak perlu membuat cerita tambahan. Karena yang menjadi tokoh kisah dalam buku ini adalah seorang jejaka tua yang sedang jatuh cinta pada perempuan paruh baya yang tinggal di bawah apartemen sang jejaka tua tersebut. Kura-kura hanya akan menjadi suatu benang merah yang akan melatarbelakangi kisah cinta sang jejaka tua.
Pada catatan sang penulis diawal buku, memberikan ilustrasi tentang permulaan ide yang muncul dari tema kura-kura tersebut. Bagaimana kura-kura menjadi binatang yang cukup digemari sebagai binatang peliharaan. Bahkan proses perdagangan kura-kura di Inggris, juga sekilas diceritakan.
Sebenarnya cukup membingungkan tentang kategori bacaan, karena ini menyangkut hubungan percintaan antara dua orang dewasa dan kura-kura sebagai media perantara mereka. Mungkin buku cerita ini cocok dibaca oleh anak usia 12 tahun ke atas. Ketika emosi anak mulai mengenal lawan jenis dan rasa yang melingkupinya.
Kisah tentang Mr. Hoppy tinggal di sebuah apartemen kecil, tinggi di dalam bangunan beton. Ia tinggal seorang diri. Dari dulu, dia selalu kesepian dan sejak pension dari pekerjaannya, dia lebih kesepian lagi. Ada 2 hal yang dicintai Mr. Hoppy dalam hidupnya. Salah satunya adalah bunga-bunga yang ditanamnya di balkon apartemen. Bunga-bunga itu tumbuh dalam pot, tong kayu, juga keranjang dan pada musim panas balkon mungil itu bermandikan warna-warni indah. Hal kedua yang dicintai Mr. Hoppy merupakan rahasia yang disimpannya sendiri.
            Balkon yang persis di bawah balkon Mr. Hoppy lebih menjorok keluar sedikit daripada yang ditempatinya, maka Mr. Hoppy selalu dapat melihat pemandangan dan kegiatan yang terjadi di bawahnya dengan jelas. Balkon milik wanita paruhbaya yang menarik bernama Mrs. Silver. Mr. Silver janda yang juga tinggal seorang diri. Dan walaupun ia tak menyadarinya, dialah yang diam-diam dicintai Mr. Hoppy. Mr. Hoppy mencintainya diam-diam dari balkonnya selama bertahun-tahun, tapi Mr. Hoppy amat pemalu dan tak pernah sanggup member sedikit saja petunjuk bahwa ia mencintai Mr. Silver.
            Setiap pagi Mr. Hoppy dan Mrs. Silver bertukan sapa dengan sopan, yang satu menatap ke bawah, yang satu lagi menatap ke atas, tapi hanya begitu. Jarak di antara balkon-balkon mereka mungkin tak sampai beberapa meter, tapi bagi Mr. Hoppy rasanya seperti berjuta-juta kilometer. Ia ingin sekali mengundang Mrs. Silver ke apartemennya untuk minum teh dan makan biscuit, namun setiap kali ia hendak merangkai kata-kata ajakan, keberaniannya menguap. Seperti yang kukatakan tadi, ia pria yang amat sangat pemalu (hal 12).
Mr. Hoppy mengkhayalkan, kalau saja dia dapat melakukan sesuatu yang menakjubkan seperti menyelamatkan nyawa wanita itu, atau menolongnya dari sekelompok perampok bersenjata, kalau saja dia dapat melakukan hal yang luar biasa sehingga membuatnya bagaikan pahlawan di mata wanita tersebut. Kalau saja..
            Masalahnya, Mrs. Silver telah memberikan seluruh cintanya pada makhluk lain, dan makhluk itu adalah kura-kura kecil bernama Alfie. Setiap hari, bila Mr. Hoppy menatap ke bawah melalui balkonnya dan melihat Mrs. Silver membisikkan kata-kata sayang pada Alfie serta mengelus batok kura-kura itu, ia menjadi sangat cemburu. Ia bahkan tidak keberatan menjadi kura-kura jika itu yang harus dilakukan untuk mendapatkan bisikan sayang dan elusan di batoknya dari Mrs. Silver setiap pagi (hal 15)
            Hingga suatu ketika, di suatu pagi yang cerah di bulan Mei, saat terjadi suatu yang mengubah dan jelas menyentakkan kehidupan Mr. Hoppy. Di pagi itu Mrs. Silver, mengharapkan bahwa Alfie si kura-kura akan tumbu lebih cepat. Mrs. Silver selalu menimbang Alfie pada timbangan kue pada saat Alfie bangun dari tidur di musim dinginnya. Setelah dipelihara dalam kurun waktu tiga belas tahun, kenaikan berat Alfie tidak lebih dari tiga ons dan nyaris tidak bertambah sama sekali. Mr. Hoppy berpendapat pada Mrs. Silver bahwa kura-kura memang lambat tumbuh, namun mereka bisa hidup seratus tahun. Mrs. Silver tetap berharap bahwa Alfie dapat tumbuh sedikit lebih besar.
            Kemudian benak Mr. Hoppy berputar seperti roda mesin. Ini jelas kesempatan besar baginya. Mr. Hoppy mengatakan pada Mrs. Silver bahwa dia tahu bagaimana cara membuat kura-kura tumbuh lebih cepat. Mr. Hoppy menyatakan bahwa ia pernah bekerja di Afrika Utara dimana kura-kura di Inggris ini berasal. Lalu ada seorang pria dari suku pedalaman memberitau rahasia. Mrs. Silver sangat senang sekali, hingga Mrs. Silver memohon pada Mr. Hoppy untuk memberitaunya. Mrs. Silver bahkan bersedia menjadi pelayan Mr. Hoppy seumur hidup. Saat Mr. Hoppy mendengar kata-kata menjadi pelayan seumur hidup, getar kebahagiaan merayapi tubuhnya.
            Lalu dimulailah trik Mr. Hoppy untuk membuat kura-kura peliharaan Mrs. Silver menjadi besar. Pertama, Mr. Hoppy memberikan mantra kepada Mrs. Silver. Dalam secarik kertas tersebut, Mrs. Silver harus membisikkan mantera itu pada Alfie dengan cara mengangkat Alfie sejajar dengan wajah Mrs Silver, dan membisikkan kata-kata itu tiga kali sehari, yaitu pagi, siang dan malam.
            Saat kembali ke apartemennya, Mr. Hoppy mulai menjalankan trik yang lain. Mr. Hoppy pergi dan membeli selembar kanvas tebal dan menggelarnya ke seluruh permukaan ruang duduk untuk menutupi karpet. Kemudian ia mengeluarkan buku telepon dan mencatat semua toko binatang yang ada di kota. Empat belas toko semuanya. Mr. Hoppy membutuhkan dua hari untuk mengunjungi seluruh toko binatang itu dan memilih kura-kua. Ia menginginkan banyak kura-kura, minimal seratus, mungkin lebih. Dan ia harus memilih mereka dengan seksama. Alfie memiliki batok berwarna gelap, maka Mr. Hoppy hanya memilih kura-kura yang batoknya berwarna lebih gelap untuk koleksi besarnya. Ukuran, tentu, sangat penting. Mr. Hoppy memilih berbagai ukuran, beberapa hanya sedikit lebih besar daripada Alfie yang beratnya tiga belas ons, beberapa jauh lebih besar, tapi Mr. Hoppy tak menginginkan yang beratnya kurang dari tiga belas ons. Oleh pemilik toko binatang, Mr. Hoppy diberitahu makanan binatang itu adalah kubis dan semangkuk air. Ketika selesai, Mr. Hoppy, karena sangat antusias, ternyata membeli tidak kurang dari 140 kura-kura dan ia membawa pulang dalam beberapa keranjang, sepuluh atau lima belas keranjang sekali jalan. Kemudian, Mr. Hoppy membuat dua cakar atau jari-jari besi, dan kedua cakar ini ia pasang di ujung pipa besi panjang. Ia memasukkan dua kawat tipis ke dalam pipa dan mengaitkannya dengan kedua cakar tadi sedemikian rupa sehingga jika ia menarik kawatnya, maka cakar-cakar itu mengatup, dan jika ia mendorongnya, cakar-cakar itu terbuka. Kawat-kawat tersebut dihubungkan dengan gagang di ujung pipa yang lain.
            Mrs. Silver bekerja paruhwaktu. Ia bekerja dari pukul 12.00 hingga pukul 17.00 setiap hari kerja di toko yang menjual surat kabar dan permen. Ini membuat aksi Mr.Hoppy jauh lebih mudah dilakukan.
            Maka pada siang pertama yang menegangkan itu, setelah yakin Mrs. Silver sudah pergi ke tempat kerjanya. Mr. Hoppy keluar menuju balkonnya, bersenjata pipa besi panjang. Ia menyebut alat itu penangkap kura-kura. Alfie sedang berjemur di bawah sinar matahari yang pucat pada satu sisi balkon. Dengan alat itu, Alfie dengan mudah dicapit dan diangkat ke balkon Mr. Hoppy, dan mengganti Alfie dengan kura-kura yang agak lebih besar sedikit. Dengan perhitungan yang cermat, Mrs. Silver tidak menyadari bahwa kura-kura yang sedang bersamanya itu bukanlah Alfie. Yang terlihat oleh Mrs. Silver, Alfie semakin hari semakin bertambah besar, sehat dan selalu makan lebih lahap dari biasanya. Mrs. Silver beranggapan bahwa tubuh besar kura-kura yang ada bersamanya karena mantera yang setiap hari dibisikkan padanya. Mr. Hoppy terus menerus menukar kura-kura tersebut hingga akhir minggu ke delapan.  Mrs. Silver kemudian menimbang kura-kura yang sedang bersama tersebut. Ternyata beratnya dua puluh tujuh ons. Mrs. Silver gembira sekali dengan perkembangan kura-kuranya. Mrs. Silver merasa berterimakasih sekali dengan keajaiban yang dilakukan oleh Mr. Hoppy. Ia bermaksud mengundang Mr. Hoppy minum teh di sore hari itu. Hingga muncullah keberanian Mr. Hoppy untuk mengajak Mrs. Silver menikah. Mrs. Silver tidak mengira bahwa Mr. Hoppy akan meminta menikah dengannya. Mrs. Silver bersedia menikah dengan Mr. Hoppy. Mr. Hoppy juga berjanji akan memelihara Alfie selamanya.
Esok sorenya, Mr. Hoppy mengembalikan semua kura-kura yang lain kepada para pemilik toko binatang dan mengatakan bahwa mereka boleh mengambil semua binatang itu dengan gratis. Mr. Hoppy membersihkan ruang duduknya, tak meninggalkan sedikitpun bekas kubis atau jejak kura-kura. Beberapa minggu kemudian Mrs. Silver menjadi Mrs. Hoppy dan keduanya hidup amat bahagia selamanya.
Pada penutup buku ini, dikisahkan bahwa Alfie kecil, si kura-kura asli peliharaan Mrs. Silver dibeli oleh seorang gadis kecil bernama Roberta Squibb dari toko binatang peliharaan. Roberta merawat Alfie dengan baik. Kejadian ini sudah lama sekali, Roberta sekarang telah dewasa dan memiliki dua orang anak, tapi Alfie masih tetap bersamanya. Begitu lama yang dibutuhkan Alfie untuk tumbuh dua kali lipat lebih besar daripada sewaktu ia bersama Mrs. Silver. Namun akhirnya Alfie menjadi besar juga.

Judul : Esio Trot (Aruk-Aruk)
Penulis : Roald Dahl
Ilustrasi : Quentin Blake
Penerjemah : Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2006

Resensi ini diikutsertakan dalam Fun Year With Children's Literature

Tidak ada komentar: